Mendengar Keluhan Masyarakat salah satu Anggota DPRD Tanajbbar Cek lokasi

Jangan lupa share ya!

KUALATUNGKAL- Jebol nya pembangunan tanggul di Parit Selamat Desa Muara Seberang, Kecamatan Seberang Kota, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) diduga akibat pembuatan kanal oleh PT Pelita Wira Sejahtera (PWS), menyebabkan ratusan hektar lahan perkebunan warga setempat terendam air dan terancam mati.

Akibatnya puluhan warga di Parit Selamat Desa Muara Sebrang, Kecamatan Sebrang Kota, Kabupaten Tanjung Jabung Barat itu, ‘merugi’, karena perkebunan sawit, kelapa dan pinang milik mereka, terancam mati.

Farida salah seorang warga yang ditemui media ini di lokasi, ketika berbincang-bincang, mengaku kecewa dengan pihak perusahaan, karena dengan Merek membuat kanal, malah merusak perkebunan masyarakat sekitar.


“kejadian ini terjadi sekitar bulan September 2020 tahun lalu lah”, ujarnya kecewa.

Sejak itu, awalnya air merendam lahan perkebunan kami, akibat pembuatan kanal yang dilaksanakan oleh perusahaan tersebut.

Sebelumnya lahan masyarakat yang terdiri dari sawit, kelapa dan pinang serta tanaman lainnya itu sangat subur dan dapat diandalkan untuk biaya sehari-hari dan biaya sekolah anak anak kami, tapi saat ini mulai menguning. bahkan, sebagian perkebunan warga ada yang sudah mati, sehingga kami merugi.

Sejak dulu, di desa ini hanya ada satu kanal atau parit, tidak pernah kejadian seperti ini terjadi. Ini setelah dibuat kanal baru oleh perusahaan, lahan kami jadi banjir dan terendam.


Ditanya apa penyebabnya ? Ibu ini tidak tau. “mungkin tanggul yang dibuat sangat tinggi dari perkebunan warga. Jadi, diwaktu air pasang atau hujan, air ini naik, sehingga tanggul jebol dan masuk ke perkebunan warga.Karena lahan perkebunan warga lebih rendah, sehingga air mengenang, sulit kering, membuat perkebunan masyarakat terancam mati semua.

Sampai saat ini belum ada upaya pihak perusahaan memperbaikinya. Namun masyarakat telah berusaha melakukan upaya perbaikan, seperti dengan cara menjebol tanggul milik masyarakat untuk membuang air ke kanal yang ada. Namun, tidak membuahkan hasil yang maksimal, air masih mengenang juga, katanya kecewa.

Masih dari pantauan media ini, ternyata tidak hanya perkebunan warga yang terendam, tapi sejumlah rumah ada juga yang tergenang.

Mendapatkan keluhan ini, Anggota DPRD Tanjabbar, Syufrayogi Saifullah, turun bersama pihak Dinas Perkebunan, PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, dan sejumlah awak media, turun gunung, mengecek lokasi.

Dengan menggunakan speadboat, Anggota DPRD Dapil l ini, merasa sedih melihat kondisi lahan perkebunan warga terendam dan terancam mati, dirinya juga kecewa dengan pihak perusahaan dan pemerintah.

Akibat kanal yang dibangun oleh perusahaan tersebut berdampak banjir ke perkebunan warga. Diperkirakan lebih dari 150 hektare lahan yang terendam.

Maka dari itu Anggota Dewan dari Partai Golkar ini, mendesak Pemkab Tanjabar melakukan tindakan terkait lahan perkebunan warga yang terendam tersebut.

“Kita minta juga Satpol PP dan pihak terkait untuk ‘menutup lokasi ini’ karena diduga tidak memiliki Izin. ( Dinas Lingkungan Hidup, Perizinan) .”tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *