KABARTUNGKAL.COM. Kuala Tungkal– Mewakili Bupati Tanjung Jabung Barat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir. H. Firdaus Khatab, MM menghadiri sekaligus membuka kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Prioritas Nasional dalam Kegiatan Terpadu Desa Pangan Aman, Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman, dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas di Gedung Balai Pertemuan, Kuala Tungkal, Senin (25/11).
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Kantor Bupati tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Tanjab Barat, Kepala Dinas Koperindag, Perwakilan dari DInas Pendidikan dan Kebudayaan, Perwakilan Camat dan Kades terkait serta Kepala Sekolah.
Dalam kegiatan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan menyerahkan sertifikat kepada tiga desa yang ditetapkan sebagai Desa Pangan Aman, delapan sekolah yang menerapkan PJAS Aman, dan Pasar Tanggo Rajo yang menjadi percontohan Pasar Aman berbasis komunitas. Sertifikat ini menjadi pengakuan atas komitmen desa, sekolah, dan pasar dalam mendukung program keamanan pangan yang dicanangkan oleh Badan POM.
“Keamanan pangan adalah kunci untuk mewujudkan generasi yang sehat dan bebas stunting. Salah satu penyebab utama stunting adalah konsumsi pangan yang tidak aman dan kurang bergizi. Melalui program ini, kita bersama-sama membangun kesadaran masyarakat untuk memilih pangan yang aman, berkualitas, dan bergizi,” ujarnya.
Dirinya juga menegaskan bahwa program inisiasi Badan POM ini, yang mencakup Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, serta Pangan Jajanan Aman untuk Anak Sekolah, menjadi langkah strategis dalam pemberdayaan komunitas desa, pasar, dan sekolah. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Balai POM di Jambi yang telah memilih Tanjung Jabung Barat sebagai salah satu kabupaten untuk intervensi program prioritas nasional ini.
“Edukasi seperti ini sangat bermanfaat untuk membangun kesadaran masyarakat agar terhindar dari pangan yang tidak aman dan risiko kesehatan yang dapat memicu stunting,” katanya.
Sementara itu Kepala Balai POM di Jambi, Veramika Ginting, S.Si., Apt., M.H., menyampaikan materi tentang implementasi program Desa Pangan Aman, PJAS Aman, dan Pasar Aman berbasis komunitas. Ia menegaskan bahwa program ini memiliki peran strategis dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting melalui intervensi keamanan pangan.
“Desa Pangan Aman, PJAS Aman, dan Pasar Aman berbasis komunitas tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pangan, tetapi juga untuk melindungi masyarakat dari risiko kesehatan akibat pangan yang tidak aman. Dengan keberlanjutan program ini, kita harap masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya memilih dan mengonsumsi pangan yang aman,” jelasnya.
Selain itu, Kepala Desa Sungai Muluk, Kepala Desa Sungai Keruh, dan Kepala Desa Muntialo turut menyampaikan program lanjutan Desa Pangan Aman untuk tahun 2025. Dalam paparannya, mereka berkomitmen mengalokasikan anggaran untuk memastikan keberlanjutan program di desa masing-masing.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang melibatkan perwakilan desa, sekolah, pasar, dan pihak terkait. Diskusi ini menjadi forum untuk berbagi pengalaman, kendala, dan strategi untuk mengoptimalkan implementasi program di masa depan.