kabartungkal.com- Al-Alim Al-Alamah Al-Habib Abdurrahman bin Al-Imam, Al-Qutub, Al-Hafidz Al-Musnid Al-Habib, Prof. Dr. Abdullah r.a bin Al-Imam Al-Qutub Al-Habib Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih (Malang) dalam tausiahnya menyampaikan sebuah Hadist Baginda Nabi Muhammad Saw mengenai keutamaan mengucapkan Shalawat Kepada Baginda Nabi Besar Muhammad Saw, dimana dalam Hadist tersebut di artikan seperti ini :
” Sesungguhnya, yang paling utamanya manusia di sisuku (Rasulullah Saw) adalah yang paling banyak membaca Sholawat kepada Nabi”. Al-Hadist, Jelas Al-Habib Abdurahman Bilfaqih saat menyampaikan Tausiahnya.
Menurut beliau bershalawat yang paling gampang memakai suara diantaranya dengan mengucapkan “Allahumma Solli’Ala Sayyidina muhammad”. Sebagai mana yang sering di ucapkan oleh beberapa penceramah dan menurut beliau itu hal yang bagus.
Beliau juga menyampaikan majmu kalam dari Al-Habib Al-Imam Al-Qutub Soleh bin Muhsin Al-Hamid Tanggul yang berhubungan dengan orang yang suka berteriak-teriak baca Shalawat yang di nukil oleh Ammana Muhammad bin Hud Assegaf.
Berawal Al-Habib Soleh Tanggul, sedang ngobrol dengan tamunya kemudian murid beliau mencatat apa yang di obrolkan oleh Al-Habib Soleh dengan tamunya tersebut.
Di daerah Adden, ada seorang penjual gula-gula (manisan) dia menyewa tempat untuk berjualan kepada seseorang, si penyewa tadi punya kebiasaan. Gemar teriak-teriak seraya ia berkata : “Halwa-Halwa Sollu ala Muhammad” yang artinya Manisan-Manisan baca Shalawat Kepada Nabi Muhammad saw . setiap hari dalam kondisi berjualan dan akhirnya sudah menjadi kebiasaan dirinya.
Yang punya tempat, karena dia berhadap hadapan dengan tukang manisan tersebut merasa terganggu, dirinya tidak menyadari bahwa ada nama Mulia yang di sebut yakni nama Sayyidil Wujud Muhammad Saw.
Kemudian orang yang punya tempat tersebut menyampaikan kepada si penjual manisan tadi, bahwa jika masa sewanya sudah selesai. Situkang manisan tersebut di suruh keluar dan pindah (tidak di perboleh lagi untuk menyewa temapat tersebut).
Namun karna masa sewanya belum habis jadi, si penjual manisan tersebut tidak bisa di usir. Kebetualan pada tahun tersebut si pemilik toko tersebut melaksanakan Ibadah Haji, dan si Pemilik toko tadi berziarah ke Madinah ke Makam Rasulullah Saw, ketika ia berdiri di depan muhajahah Makam Rasulullah Saw pas dekat jendela.
Tiba-tiba Pemilik Toko ini mendenagar suara Si penyewa tokonya, yang di jengkelkan selama ini, karna teriakan teriakannya, dari dalam Makam Rasulullah Saw dengan kalimat yang sama seperti ia saat berdagang yakni Kalimat : ” Halwa-Halwa Sollu ala Muhammad”. namun yang anehnya yang mampu mendengar hanya dia saja dan yang lainnya tidak ada yang mendengar.
Karna penasaran dia pun mendengarkan dengan baik-baik suara pedagang itu atau bukan menurutnya, setelah dia mendenagrkan dengan baik baik ternyata memang benar suara tersebut adalah suara si penyewa toko dan tidak sekali munculnya suara tersebut malah berkali-kali.
Setelah selesai Pulang dari Haji dan Jiarah ke Makam Baginda Nabi Besar Muhammad saw, dia (yang punya toko) menemui si penjual manisan tersebut, dengan mengatakan kamu jangan pulang atau pun pindah dari sini dan bahkan dibangunkan toko tempat untuk Si penyewa tadi.
Itulah keberkahan,keutamaan membaca Solawat Kepada Baginda nabi, padahal dia (Si Penjual) hanya teriak teriak dalam membaca Shalawat. Tidak terbayangkan jika orang yang bersolawat hatinya perdetik kepada Baginda Nabi Muhammad Saw.
Mari Bershalawat dengan mengucapakan “Allahumma Solli ala Sayyidina muhammad”. sampai akhir hayat dengan harapan agar saya dan anda bisa dekat dengan Sayyiduna Wamaulana Muhammad Saw.
Fahmi Zihan(AD)kabartungkal.com,Kuala Tungkal Mengabarkan.