kabartungkal.com – Bupati metting zoom bersama PJ. Gubernur Jambi dan Kapolda dalam rangka rapat kordinasi rencana aksi peniadaan mudik idul fitri 1442 hijriah 22 april 2021 yang berlangsung Di Ruang Rapat Bupati.
Hadir dalam metting Zoom, asisten 1, Kadis Perhubungan, Kepala BPBD, Kepala BKPSDM dan Kepala Dinas Kesehatan.
Dalam kesempatan itu bupati melaporkan upaya upaya yang dilakukan tanjab barat dalam rangka menindaklanjuti edaran kemendagri dan ibu PJ. gubernur.
“Di kuala tungkal sendiri kami sudah menyiapkan 2 posko, yang pertama posko perbatasan tanjung jabung barat dan riau yang letaknya di Suban, yang kedua kami juga telah menyiapkan posko di Pelabuhan lasdap ini dalam rangka mengantisipasi masyarakat yang mudik dan mengantisipasi keluar masuknya masyarakat yang berada diluar tanjung jabung barat”. ujar Bupati
Bupati pun melaporkan bahwa di Tanjab Barat ada 114 desa 20 kelurahan, di 114 sudah menganggarkan satgasnya, dan satgas yang sudah tegak ini menggunakan dana APBD di desa nya masing masing, Serta bekerjasama dengan seluruh stkeholder yang ada di tanjab barat.
Di Kabarkan Bupati, Di tanjung barat per tanggal 19 april konfirmasi positif covid ada 754. Yang sedang dirawat ada 20 orang, sembuh ada 545 orang dan meninggal dunia ada 9 orang, daya tampung yang pertama ada di rumah sakit umum Daud Arif kedua Rumah Sakit Surya Khairudin merlung dan ke tiga eks puskesmas II di tungkal ilir serta isolasi di balai adat.
“Tanjung jabung barat juga termasuk kabupaten yang siap ketika terjadinya dampak covid 19 ini kita sudah mempersiapkan daya tampung yang bisa menerima pasiem positiv covid. Bahkan beberapa bulan yang lalu kita juga menerima pasien dari muaro jambi. Kita juga mempersiapkan ruang isolasi di lasdap”. Terangnya
“Kita tahu di tanjung jabung barat ini aktiv setiap sore kami beserta tim gugus tugas melakukan operasi yustisi dengan menegakan protokol kesehatan dengan merazia dan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menggunakan masker yang hampir setiap sore dilakukan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Mengenai masyarakat muslim yang melaksanakan sholat tarawih saya kira kita punya kearifan lokal juga selain kita menegakan protokol kesehatan. Karna sifatnya yang ke agamaan ini sangat sensitif, jadi perlu upaya upaya yang persuasif upaya yang teduh dan dingin. Supaya tidak ada hal hal yang sifatnya menghalangi yang mungkin menimbulkan benturan benturan masyarakat, apalagi kita tahu bahwa tanjung jabung barat ini adalah kabupaten yang nilai agamis nya sangat tinggi saya kira ini juga harus kita cermati agar masyarakat bisa melaksanakan tarawih dengan nyaman dan melaksanakan ibadah dengan aman.” Tambah Bupati
Menyikapi laporan bupati mengenai kegiatan keagamaan pj gubernur jambi menyampaikan untuk kegiatan keagamaan maximum 50% dan tetap menegakan protokol kesehatan tetap menjaga jarak minimal 1 meter untuk melaksanakam sholat tarawih.
Prokopim Tjb. (AD) kabartungkal.com