Secara Daring, Bupati Tanjab Barat Ikuti Rapat Kordinasi Pengendalian Inflasi Daerah

Jangan lupa share ya!

KABARTUNGKAL.COM. Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D yang saat ini tengah menjabat sebagai Mentri Dalam Negri kembali menggelar rapat kordinasi dalam rangka pengendalian infalasi daerah.

Sementara itu, melalui daring Bupati KH. Drs. Anwar Sadat, M.Ag beserta Plh Sekretaris Daerah, Asisten Administrasi Umum, Kepala OPD dan para kabga terkait turut serta mengikuti rapat kordinasi dari Aula Rumah Dinas Jabatan Bupati.

Dalam sambutannya, Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian mengaku bersyukur, dikarenakan pertumbahan ekonomi masih cukup baik diatas 5% tepatnya 5,72% di tahun 2022, dibandingkan dengan pertumbuhan Negara-Negara lain jauh dibawah 5%.

“Dari segi inflasi kita masih terkendali yaitu 5,51% di akhir tahun 2022 dari bulan september 5,95%, bulan oktober 5,70%, dan bulan november 5,40%. Kita belum mengetahui angka inflasi dibulan Januari 2023, tetapi di awal bulan februari nanti BPS akan mengadakan survei,” ucapnya.

Lebih lanjut, Tito menyampaikan, bahwa agar angka survei terhadap angka inflasi secara nasional bisa ditambah tidak hanya terhadap 100 Kota saja, tetapi juga terdapat Kabupaten-Kabupaten yang ibu kotanya menjadi kota karena walaupun 100 kota tersebut cukup representatif mewakili Nasional tapi tidak bisa melihat peta yang akurat untuk tingkat Provinsi.

“Pengendalian inflasi ini perlu kerjasama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan cara melakukan intervensi-intervensi. Diantaranya yang kita laksanakan seperti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah, melakukan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan BTT, serta dukungan transportasi dari APBD,” tambahnya.

Usai mengikuti rapat, Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar sadat menyampaikan, bahwa dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat menurutnya dengan memperhatikan pangan dan pertanian terkhusus beras, telur, cabai, minyak, dan sebagainya agar inflasi dapat dikendalikan dengan baik.

“Dalam pengendalian inflasi ini kita harus saling bekerja sama dan berkoordinasi baik OPD, Kecamatan, dan Desa agar inflasi di Kabupaten kita tidak terjadi lonjakan yang signifikan,” tutur Bupati yang kerap disapa Ustadz itu. (Red/Ad)

Leave a Reply